Bisa Karena Kesempatan
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam berlalu dan berakhirlah seleksi itu.
Keesokan harinya,
seperti hari-hari biasa dan tidak ada sedikitpun rasa yang janggal dihari itu,
tapi ada yang aneh, seorang guru tari memanggilku dan kalian tahu apa yang
terjadi ? ternyata aku disuruh ikut Festival Reog Nasional tanpa mengikuti
seleksi apapun. Aku terdiam sejenak, jantung rasanya berneti berdetak dan darah
serasa berhenti mengalir. Aku terkejut dan seakan tak mempercayai tawaran ini.
Teringat difikiranku sebuah kata dari Donald Trump (Orang terkaya di Amerika
sekaligus motivator dunia) dalam bukunya Think Big and Kick Ass ”Bersikaplah
terbuka pada gagasan baru dan bersedialah mencoba sesuatu yang baru”.
Tanpa
pikir panjang dan berpedoman sama kata-kata Pak Donald Trump, aku langsung
mengiyakan kesempatan ini. Setelah mengiyakannya, aku langsung buru-buru masuk
ke kelas (karena ada mata pelajaran lain), aku tidak tahu apa yang aku rasakan
saat itu, ada perasaan senang, bangga, tidak percaya diri dan lain-lain yang
tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Hari demi hari
berganti, latihan demi latihan pun aku lewati. Dan tidak terasa dengan waktu
yang menurutku sangat singkat, hari tampilpun sudah didepan mata. Musik
dihidupkan, terdengar suara-suara khas ponorogo yang masuk ke telinga dan ke
relung jiwaku. Perasaan nervous menghampiri diriku, tetapi aku mencoba tetap
fokus sampai akhir penampilan. Kami cukup puas dengan penampilan kami hari itu.
Ya, meskipun terjadi beberapa kesalahan, tapi itu semua tidak membuat optimisme
kami menjadi juara turun.
Beberapa minggu
kemudian, tibalah pengumuman juara. Dan terjawablah sudah semuanya. SMA kami
tidak memperoleh juara apapun. Kami semua merasa kecewa, sedih dan menyesal.
Tapi rasa itu tidak berlangsung lama. Kami sadar, bahwa kami sudah melakukan
yang terbaik dan mungkin tahun-tahun berikutnya kami dapat menyabet juara.
Terlepas dari semua itu, aku menyadari bahwa menari itu bukan hal yang
membosankan dan aku malah bangga, karena aku bisa meletarikan budaya. Coba saja
kalau aku tidak mengambil kesempatan itu, mungkin sekarang aku masih belum
menyadari bahwa begitu pentingnya melestarikan budaya apalagi bagi generasi muda
seperti kita-kita ini. J
0 comments: